Salah satu misi penting STIE Rajawali adalah pengembangan profesional mahasiswa-mahasiswanya di Indonesia. Saat ini, ada bidang usaha profesional yang semakin berkembang – pekerjaan hukum hewan. Hukum hewan telah menjadi disiplin global yang penting dan dapat mewakili peluang karir unik bagi mahasiswa Indonesia yang mencari karir inovatif.
Hukum hewan, cara kita memperlakukan hewan, telah menjadi perhatian utama bagi mahasiswa hukum tingkat pemula yang mencari pengembangan profesional. Diperkirakan 50% mahasiswa hukum saat ini ingin mendirikan praktik hukum hewan. Lebih dari setengah sekolah hukum di Amerika Serikat dan semakin banyak sekolah hukum di seluruh dunia sedang mengembangkan kursus dan program baru dalam hukum hewan.
Jangkauan global hukum hewan kini mencakup pekerjaan hukum hewan karena pertumbuhannya mewakili peluang besar bagi generasi mahasiswa ini. Bidang hukum hewan mewakili area pertumbuhan besar untuk bisnis hukum di masa depan dalam spektrum hukum penuh firma tersebut. Praktik hukum hewan akan segera menjadi jalur karir bagi mahasiswa yang tertarik mengembangkan usaha profesional mereka – terutama di STIE Rajawali di mana mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan.
Seorang mantan presiden dari United States Animal Legal Defense Fund (ALDF) mendirikan kursus hukum hewan pertama di Harvard Law School. Banyak sekolah hukum lainnya kini bersiap untuk mengikuti jejak tersebut. Di antara mereka adalah UCLA, Lewis & Clark, University of Massachusetts, University of San Francisco dan Columbia University. ALDF telah mulai menciptakan Konferensi Hukum Hewan tahunan yang dihadiri oleh banyak dekan sekolah hukum di negara ini.
Di tingkat akar rumput, hukum hewan telah mendapatkan perhatian. Sepuluh tahun yang lalu, hukum hewan hanya diwakili di beberapa sekolah hukum. Saat ini, hukum hewan terdaftar dalam kursus kekejaman hewan/hukum pidana di lebih dari setengah sekolah hukum di negara ini. Dalam skala yang lebih kecil, lebih dari selusin perguruan tinggi sarjana menawarkan kursus dalam hukum hewan.
Selain proliferasi kursus hukum hewan, ada sejumlah opsi lain untuk mahasiswa hukum hewan. Ini termasuk penciptaan gelar bersama dalam hukum hewan, sertifikat hukum hewan, bab mahasiswa dari organisasi hukum hewan, komite hukum hewan dan masyarakat hukum hewan.
Selain peluang profesional di sekolah hukum, gerakan sosial juga menciptakan perhatian global yang signifikan, baik formal maupun informal, terkait dengan hukum hewan. Mayoritas organisasi hukum hewan di Amerika Serikat, misalnya, dioperasikan oleh relawan.
Organisasi hukum hewan terkemuka termasuk Animal Legal Defense Fund, Animal Legal Defense Fund U.K., Animal Legal Defense Fund Canada, Animal Rights Action Network (ARAN), HSI Legal Advocacy, The Animal Protection Institute (API), World Animal Protection, The Animal Welfare Institute Legal Advocacy (AWI), Animal Equality Legal Defense, Animal Rescue Team, Animal Legal Defense Network, Animal Law Center dan National Animal Interest Alliance.
Beberapa judul pekerjaan terbaru yang telah diiklankan di bidang hukum hewan termasuk Pengacara Perlindungan Hewan, Direktur Eksekutif, Pengacara Pengawas, Pengacara Utama, Penasihat Hukum Senior, Pengacara Staf dan Pengawas Investigasi Antikekejaman. Beberapa pemberi kerja utama pengacara hewan di Amerika Serikat termasuk Animal Haven Shelter, Animal Legal Defense Fund, Animal Rights Action Network (ARAN), HSI Legal Advocacy dan The Animal Protection Institute (API).
Pengacara hukum hewan mewakili klien dalam kasus pengadilan, melakukan pekerjaan advokasi hukum, mengadakan kelas di organisasi nirlaba dan melakukan layanan hukum lainnya. Ini juga dapat mencakup para profesional hewan yang bekerja dengan komunitas penegakan hukum untuk membantu dalam upaya penyelamatan hewan.
Banyak posisi hukum di bidang hukum hewan mirip dengan bekerja untuk organisasi nirlaba, termasuk firma hukum swasta, pengadilan swasta dan institusi lainnya. Ini menjadikan hukum hewan sebagai bidang karir yang ideal bagi individu yang baru memulai usaha hukum mereka.
Saat ini, hukum hewan tidak lagi menjadi domain tunggal dunia Barat, menjadikan disiplin ini semakin penting di Indonesia. Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) berkantor pusat di Jakarta dan bertugas mengembangkan kerja sama dalam pelatihan pelayanan publik di antara 10 negara anggotanya: Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Sejumlah besar kelompok perlindungan hewan internasional beroperasi di Asia Tenggara, termasuk Mangrove Action Project, ASPCA, Animal People, Animal Testing, Animals Asia Foundation, Animal Legal Defence Fund (ALDF), Animal Legal Defense Fund U.K., Animal Legal Defense Fund Canada, Animal Protection Institute, Animal Rights Action Network (ARAN), HSI Legal Advocacy, World Animal Protection, The Animal Welfare Institute Legal Advocacy (AWI), Animal Equality Legal Defense, Animal Rescue Team, Animal Legal Defense Network, Animal Law Center, Animal Legal Defense Fund, The Animal Legal Defense Fund U.K., Animal Legal Defense Fund Canada dan Animal Legal Defense Fund U.K.
STIE Rajawali dapat mempersiapkan mahasiswanya untuk bekerja di salah satu jalur karir paling inovatif, bidang hukum hewan. Bidang ini beroperasi di persimpangan hukum dan sains dan juga mencakup kekhawatiran bisnis dan industri terkait lingkungan dan isu konstitusi.
Untuk informasi lebih lanjut tentang hukum hewan dan implikasinya, Anda dapat mengunjungi Wikipedia.