STIE Rajawali melakukan MoU dengan DP3APMD Kabupaten Purworejo serta PT Telkom Indonesia.

PURWOREJO, Sebagai upaya membantu para perangkat desa serta pengurus BUMDes di Kabupaten Purworejo menempuh jalur pendidikan tinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Rajawali membuka kelas kuliah khusus. Untuk menunjang kegiatan tersebut STIERa melakukan MoU dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3APMD) Kabupaten Purworejo serta PT Telkom Indonesia.

Penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan di kampus STIERa pada Jumat (6/1). Kadin P3APMD Laksana Sakti dan Kepala Telkom Purworejo Kurnia Triningsih hadir dalam acara tersebut. Juga pengurus Yayasan Patriot Bangsa Anna Probowati, para camat, pengurus PPDI dan Polosoro, tenaga ahli pemberdayaan masyarakat, dan ketua forum desa.

Ketua STIERa Dr Hesti Respatiningsih menyampaikan, penandatanganan MoU dengan DP3APMD meliputi bidang pendidikan, pelatihan, pendampingan SDM, aparatur pemerintah desa, dan unit ekonomi desa. Sedangkan dengan PT Telkom di bidang pendidikan.

“STIERa berupaya menjalankan amanat Undang-undang tentang pembelajaran sepanjang hayat melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Yakni menempuh pendidikan tinggi secara formal dan non formal untuk calon mahasiswa dengan memenuhi asesmen layanan,” kata Hesti.

Kaitan kerjasama dengan Telkom, Hesti menyampaikan, dimulai pada tahun 2021 sebagai implementasi Kampus Merdeka Belajar melalui program magang kerja praktek di PT Telkom. Hal itu sebagai salah satu syarat bebas skripsi,” lanjutnya.

Hesti menjelaskan, saat ini perguruan tinggi harus memenuhi delapan indikator kinerja utama. Yakni lulusan dapat pekerjaan layak, mahasiswa dapat pengalaman di luar kampus, dosen harus berkegiatan di luar kampus, hasil kerja dosen harus bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. Juga prodi kerjasama dengan mitra kelas dunia, membuka kelas kolaboratif dan partisipatif, serta prodi berstandar internasional.

Tak hanya jtu, STIERa juga menargetkan di tahun 2030 sebagai world class university. Hal itu bukanlah tidak mungkin terwujud mengingat mulai tahun 2015-2022 STIERa telah menghasilkan dosen berprestasi nasional dan internasional.

“Riset dosen sudah berakreditasi internasional. STIERa juga rangking 150 PT se-Indonesia serta mampu menghasilkan mahasiswa berdaya saing, yakni masuk 600 besar dari 4.392 PT di Indonesia,” jelas Hesti.

Di tahun 2022 STIERa pun membuka kelas khusus untuk kepala desa dan pengurus BUMDes secara terpisah. Hal itu agar lebih fokus baik kebutuhan maupun masalah yang dihadapi.

Terkait kelas khusus dijelaskan bahwa kelas baru untuk bumdes, perangkat desa, dan enterpreuner jenjang S1 tersebut dibuka untuk jurusan Akuntansi dan Manajemen selama 3,5 tahun.

Fasilitas kuliah tatap muka dan online hari Jumat siang dan Sabtu, bisa memilih jalur non skripsi. Dibantu busssines plan, pelaporan keuangan dan promosi serta modal usaha. Adapun biaya kuliah Rp 3.750.000 dengan asumsi per bulan Rp 600 ribuan.

“Sistemnya masih rekognisi SKS yang dilihat dari aktivitas mahasiswa tersebut di masyarakat,” kata Hesti. Adapun Kadin P3APMD Laksana Sakti berharap agar kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya dapat untuk kolaborasi mewadahi unsur pemerintah, PT, dan swasta.

Sedangkan Kepala kantor PT Telkom Kurnia Triningsih mengapresiasi kerjasama tersebut. Dirinya menyatakan hal itu menjadi sinergi untuk membantu aktivitas perkuliahan jadi lebih baik, terutama konektivitas dan literasi digital. “Kerjasama yang sudah dilakukan yakni program magang yang tidak dibatasi waktu. Kerjasama ini diharapkan tidak hanya berupa magang tapi Telkom hadir untuk mensuport program Kampus Merdeka di kampus STIERa ini,” ungkapnya. (Dia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *